Thursday, August 7, 2008

Sawadeeka Thailand!

Bulan maret 2008, saya dan beberapa teman berencana liburan ke Thailand. Tiket promo airasia sudah ditangan, itinerary sudah disiapkan, tapi justru pesertanya makin lama malah makin banyak yang berguguran. Satu terancam ga bisa cuti, satu pindah haluan ke negara lain, satu lagi karena baru pulang dari Malaysia jadi ga enak kalo cuti lagi. Lah akhirnya yang positip selotip berangkat cuma saya sendirian. Sayang karena tiketnya dah kadung dibeli, tadinya saya sok-sok an mau berangkat sendiri aja *padahal ngambeg ini sih* dan berbekal itinerary itu bertekad meneruskan rencana ke Thailand.

Tak disangka tak dianya, kalo emang jodoh ga kemana. Lagi iseng ngobrol sama mba shanti tentang rencana cuti-mau-ke-Thailand-bulan-juli-tapi-terancam-ga-jadi-karena-banyak-yang-mengundurkan-diri-jadi-mungkin-terpaksa-sendiri, ternyata pas barengan dia juga mau cuti Juli itu juga. Ditanya mau kemana sambil senyum2 ternyata dia mau ke Thailand juga!! Dan tanggal berangkatnya pun cuma beda satu hari dengan saya. Sontak sekonyong-konyong langsung aja bilang “aku ikut kamu ya mbaaaak” padahal seinget saya kayaknya mba shanti ga pernah nawarin sih. Hehe. Kesadaran sendiri.

Singkat kata, akhirnya saya (setelah merubah jadwal tiket), mba shanti, mba tina (bertiga satu kantor di sebuah law firm di bilangan kuningan *halah*) juga 2 orang teman yang kebetulan janjian mau ke Thailand tanggal itu, mba ria dan mba nita. Detail perjalanan kita ini juga bisa dilihat di blog mbak shanti, jadi saya disini hanya menambahkan sedikit saja, maklum udah banyak yang skip, plus kesan dan pesan *ciyeh* selama (ceritanya) backpackeran ke Thailand.

So this is our delightful journey.

Sabtu 26 Juli 2008 jam 10 pagi berangkatlah kami berlima wece-wece ini ke Bangkok. Naik pesawat air asia yang lagi promo kursi gratis, lumayan banget tiket ke Jakarta Bangkok PP ini saya beli 1jutaan. Pesawatnya bagus, besar dan (nampak) baru. Beda banget dengan pesawat untuk tujuan domestik yang lebih kecil dan nampak sudah agak tua.

Sampai di Suvarnabhumi Airport, Bangkok, kesannya satu, keren! Beda banget sama bandara Soetta. Clinguk-clinguk keluar dari airport, naik taksi, menuju ke hotel kita Sena Palace Hotel di daerah Chatucak market. Check in, naro2 barang, ganti sandal jepit, abis itu lanjut jalan kaki ke Chatucak market. Akibat salah jalan dan masih agak segan tanya2 sama orang, walhasil kita nyasar dan jadi jauh banget jalannya, hiks. Padahal orang Thailand itu sebenernya ramah2 kok, cuma memang kemampuan bahasa inggris belum merata, jadi kita sering menggunakan bahasa tarzan untuk bertanya arah atau tempat. Di chatucak saya hanya beli sedikit souvenir khas Thailand, gantungan gajah warna warni. Sisanya kurang tertarik soalnya rada ga jauh beda sama ITC kuningan, kaos baju celana gitu. Kurang oke ah.

walau agak ber-nyasar ria, tetep harus foto-foto

Keesokan harinya, kita jalan ke Lumphini Park dan jim Thompson House. Enak banget di Bangkok, kemana2 bisa pake MRT dan BTS (semacam monorel). Cepat nyaman bersih dan dingin! Kalo untuk jalanan, macetnya sih sama aja kayak Jakarta, cuma motor disana jauh lebih sedikit, jadi masih ga terlalu riweuh. Uniknya, satu sore saya sempat lihat ada truk penyiram jalanan. Instead of penyiram tanaman di pinggir jalan, mereka juga menyiram jalanan supaya jalan jadi ga berdebu dan bersih, lengkap dengan si petugas yang bertugas menyapu jalanan yang baru saja disiram itu. Dan juga, budaya masyarakat di Bangkok ini patut dipuji, soalnya walopun tempat sampah jarang ditemukan, tapi gada tuh bekas sampah teh kotak atau sedotan plastik yang tercecer dijalanan. Semua bersiiiih dan rapih. Hebat, dua jempol!

Sorenya kita ada di Pattaya, naik bus sekitar 2 jam dari Bangkok. Menginap di sawasdee sea view pattaya hotel. Tempatnya enak dekat sekali dengan pantai, tapi hati2 mbak2 nya judes. Yang paling menarik di Pattaya ini adalah Tiffany show, sebuah show cabaret yang dimainkan dengan niat sekali oleh para transgender di Thailand. Kenapa saya bilang niat, karena mereka punya gedung tersendiri, kostum heboh bak Barbie, koreografi yang keren dan dialog yang lucu. Pokoknya terhibur amat sangat. Saking niatnya saya juga pernah liat ada kontes kecantikan Tiffany, mungkin pemenang kontes itu nanti bakal dapet peran utama kali yah di show ini. *sok tau*

sunset @ Pattaya beach


foto sama "mbak-mbak" di Tiffany *bedaknya tebel banget yah*

Besoknya balik ke Bangkok dan bersiap ke Phuket, naik pesawat (lagi-lagi) air asia sekitar 45 menitan. FYI tiket Bangkok phuket PP saya waktu itu sekitar 600ribu. Nyampe Phuket, yang dituju paling utama adalah Phi Phi Island. Dari airport kita menuju hotel di kawasan Patong Beach dan abis itu mencari tur ke phi phi island. Kita ambil a day tour yang termasuk maya beach, monkey beach, phi phi don (tempat makan siang) dan Khai Nok Island tempat snorkeling dan bersantai sambil menikmati pantai dipulau terpencil ini. Phi phi island ini sungggguh bagus! Seriously! Perpaduan pasir putih, air laut bening dengan gradasi warna hijau biru, gunung batu dengan sentuhan hijau disekelilingnya, dramatis banget deh!


saya dan mbak shanti di Maya Bay

after lunch di phi phi don

FYI, untuk tur phi phi ini sebaiknya pesan langsung di phuket saja. Selain bisa lebih banyak pilhan mau pake agen tur yang mana, juga bisa nawar harga. Kalo online booking harganya sekitar 2800 baht, dan waktu saya beli langsung kesana plus tawar sana sini, harganya diskon hampir 50% menjadi 1500 baht. Lumayan banget kan!

Di Phuket, saya tidak sempat keliling kota Phuketnya, karena setelah selesai tur phi phi harus langsung menuju airport untuk kembali lagi ke Bangkok.

Destinasi selanjutnya: Ayuthaya. Sebelumnya berbekal buku lonely planet edisi Thailand, kita udah cari spot kita mau kemana aja selama disana. Bang Pa In palace, Wat Yai Chaya Mongkol, Wat Phra Si Sanphet dan Wat Mahatat adalah 4 tujuan wisata utama. Dari Bangkok naik bus sekitar 1,5 jam. Begitu turun dari bis, disambut dengan tuk2 yang menawarkan tur seharian ke wat-wat di sekitar Ayuthaya. Semakin banyak wat yang mau dikunjungi, semakin mahal harga sewa tuk2nya. Kota Ayuthaya macam museum nya Thailand, mantan ibukota negara ini dipenuhi candi bersejarah dan beberapa tempat sekolah biksu yang terkenal di Thailand. Walaupun sudah berusia sangat tua, beberapa candi terlihat sanagt terawat, walopun disana disini juga ada beberapa bagian yang sudah rusak, tapi bukan karena dicuri, melainkan dimakan usia. Beda yah sama candi di Indonesia yang dipreteli seenaknya *huh*


Bang Pa In adiknya Bang Pa Un *jayus*

salah satu sudut di Wat Yai Chaya Mongkol

keren ya tempatnya *orangnya juga*

Lanjut malamnya kita kembali ke Bangkok, dan makan malam fancy ala dinner cruise di Chao Praya river. Makanan yang dipesan sudah pasti tom yam dan milk tea (sebutan untuk thai ice tea). Enak banget menikmati suasana kota Bangkok malam hari dari atas kapal. Anginnya semilir2, makanan enak, perut kenyang, pemandangan kota dan lampunya keren, harusnya sih jadinya romantisss… tapi kalo di kita jatohnya malah jadi ngantuk dan pengen cepet2 kapalnya bertambat lagi dan pulang ke hotel krn kekenyangan dan kecapean abis muter2 Ayuthaya. Dasar dodol.

Save the best for last. Its grand palace time in my last day in Bangkok. Sengaja dibikin hari terakhir, soalnya full day kita di Bangkok emang hari ini aja, sisanya kepotong dgn jadwal perjalanan ke tempat lain. Ke Grand Palace mata rasanya jadi ijo banget, emas dimana-mana. Itu kira2 kalo dikiloin jadi berapa duit ya? Wuahahahaha. Ngaco.

the famous grand palace

Di grand palace kita bertemu sodara sebangsa dan setanah air bernama adrie. Girang banget secara mungkin udah bosen bertiga mulu, ketemu orang baru dan berbahasa Indonesia merupakan suatu kegirangan tersendiri *teeeet mengulang kata girang. Oiya sejak dari Phuket kita misah rombongan dengan mba ria dan mba rina. Jadi seterusnya kita bak masketir aja bertiga terus. * Puas2in berfoto di Grand Palace, wat arun, wat pho *buat jadi profile picture fesbuk* gubrag. Malamnya kita ke Suan Lum Night Bazaar. Nah ini baru namanya bazaar, karena disini barang2nya banyak khas Thailand (baca: banyak gambar gajahnya). Saya agak kalap belanja disini, dengan disclaimer besok kan dah balik ke Jakarta jadi harus di pol-in belanjanya. Saking kalapnya, pengen beli pajangan tempat lampu, sayang aja ga tau gmn cara bawa nya balik ke Indonesia. Ada TIKI JNE ga sih di Bangkok? *dang*

The Corrs versi duren monthong

My last dinner di Bangkok, di satu café remang-remang (harfiah, penerangannya cuma lilin di meja) masih di kawasan Suan Lum. Lagi2 suasananya romantis, tapi personilnya tidak menunjang. Recap lagi udah kemana aja selama 7 hari ini, ngapain aja, suka dukanya, dan seseruannya. It felt good, and I kinda wanna do it again, with them! Jadi disitu dibuatlah konferensi meja kotak bahwa perjalanan ke Thailand ini kita nyatakan sukses dan dengan senang hati nanti kita bertekad akan mendulang sukses tersebut. Hehehe

Keesokan harinya jam 3 pagi saya udah cabut dari hotel ke bandara. Mbak tina dan mbak shanti baru balik malamnya, jadi aku misah sendirian. Naik taksi sendirian jam 3 pagi di Bangkok sempet bikin ciut juga. Duh mak kalo gue dibawa lari siapa yang tau nih *amittt amittt* tapi Alhamdulillah, nyampe juga di airport. Cek in nya jam 5, pas nyampe airport baru jam setengah 4. Ngapain ya? Walhasil turun ke lantai yang ada Mushola nya, berharap ada yg lagi numpang tidur di mushola *emangnya di jakarta?* nihil. Jadinya parkir troli di deretan bangku tunggu. Disitu banyak yang udah tiduran dibangku. Sok2an mau tidur sambil duduk, pegel. Jadinya tiduranlah dibangku itu berselimutkan pashmina. Kasian ye, tapi gapapa berasa kayak pilem The Terminal aja gitu. Lagian banyak juga yang tidur kayak gitu, jadi amanlah. Hehe. Jam 5 bangun, solat subuh di mushola tadi, Lanjut cek in. trus masuk pesawat deh. Till we meet again Thailand! I had a great time!

Di pesawat, sebelahan sama orang Thailand, cewek. Saya udah berusaha senyum tapinya dia nya jutek. Ya udah, ga maksud hati ngobrol cit cat juga sih. Pas dikasi lembar kedatangan imigrasi, baru deh dia yang senyum duluan, nanya2 ini artinya apa, soalnya di kertas itu cuma ada tulisan bahasa Indonesia, gada translate-an English, jadinya dia ga ngerti dan ujung2nya nanya ke gue. Kalo gue jahat sih gue jutekin balik tuh, hehe, tapi ga kok, saya berbaik hati ngasi tau dengan senyum full.*nyengir*

Nyampe deh di Jakarta. Alhamdulillah, pengalaman pertama naik pesawat sendirian berjalan mulus. Di bandara Fenno sudah siap siaga menjemput. Huwah ga kerasa 7 hari (belajar) backpacker-an nih. Menyenangkan. Dan pastinya bikin ketagihan untuk pergi lagi. Destinasi berikutnya? (masih) rahasia. Hehehehe.